Persatuan Anak Rantau Gak Bisa Pulang

Hi guys! Mungkin ada beberapa yang bertanya-tanya kapan aku pulang ke Jakarta. Ya….’mungkin’. Oke langsung ke inti masalahnya saja ya.

UAS semester 1-ku itu mulai dari tanggal 6 Januari – 17 Januari 2014. Huaaahhh… cukup lama ya jika dibandingkan dengan anak-anak fakultas lain di kampusku yang bahkan ada yang cuma 3 hari ujiannya. Semester 1 ini aku mengambil 24 SKS, 10 mata kuliah. Setiap UAS dan UTS untuk jurusanku seringkali hanya 1 mata kuliah per hari, makanya lama. Yah bete gitu liat anak kost satu per satu balik ke kandang awal mereka masing-masing.

Lah terus? Kan sekarang sudah tanggal 21 Januari, kenapa tidak lekas pulang??? Yah gimana ya. Aku tidak tau kenapa ini tidak semudah yang aku dan kalian bayangkan. Aku sebenarnya berniat memesan tiket kereta untuk tanggal 19 Januari, tapi segala kesimpang-siuran membuat aku berpikir dua kali untuk cepat-cepat beli tiket. Aku dijadwalkan untuk konsultasi ke dosen PA tanggal 20 Januari. Konsultasi ini sifatnya wajib dan tanda tangan dosen PA itu penting buat mengajukan Kartu Rencana Studi (KRS) gitu. Ternyata, setelah dihubungi, dosen PAku sedang ada keperluan, jadi konsultasinya diundur jadi tanggal 21 Januari. Sehari itu diundur itu rasanya berharga banget… Semakin lama diundur, semakin sebentar liburanku di Jakarta. Bagiku sekarang… Liburan tidak ada rasanya kalau tidak dilewati di Jakarta.

Memang liburanmu itu sampai kapan sih? Pokoknya perkuliahan itu dimulai lagi tanggal 17 Februari 2014. Namun, antara tanggal 27 Januari – 7 Februari 2014, aku harus ke Malang untuk daftar KRS. Memangnya isi KRS itu tidak bisa online ya? Mengisinya sih online, tapi nanti hasil KRSnya diprint, ditandatangan dosen PA, baru diserahkan ke bagian akademik. Apa semua mengisi KRS? Tergantung kebijakan fakultas dan jurusan masing-masing sih. Di FKUB sendiri, pendidikan dokter semester 1 tidak usah mengisi KRS, karena mata kuliahnya sudah paketan gitu, jadi tidak usah milih lagi. Yang aku bingung, jurusanku juga masih sistem paketan untuk semester 2nya, tapi kenapa kita juga harus ngisi KRS? Entah… Hanya bidang akademik dan Tuhan yang tahu.

Selain itu tanggal 10 aku harus sudah di Malang. Siap-siap untuk acara Camp Maba 2014. Jadi…. ya begitulah…

Kembali lagi ke topik

Habis konsultasi ke dosen PA, aku menjadi tambah galau. Konsultasi hari ini membicarakan tentang SP alias semester pendek. Sekilas tentang SP:

– Tidak semua mata kuliah ada SP. Hanya beberapa. Di jurusanku ada dua, yaitu pelajaran ekstrem Anatomi Fisiologi dan Biokimia Biomolekuler.

– SP itu belajar lagi dari awal mata kuliah yang di-SP-in terus endingnya ada ujian untuk memperbaiki nilai.

– Nilai yang ditawari untuk ikut SP itu nilai B ke bawah.

– Nilai maksimum yang bisa dicapai adalah B+.

– SP itu sifatnya optional, boleh ikut boleh enggak, tergantung mahasiswa mau ngambil SP apa enggak.

– Tidak ada biaya tambahan untuk ikut SP.

– SP itu berlangsung dari tanggal 27 Januari – 14 Februari 2014….. Artinya….. Gak Liburan!

– SP di semester ganjil bisa diambil di semester ganjil, yang genap di semester genap. Contoh: Matkul A di semester 1 nilainya B. Kamu bisa ambil SP untuk matkul A di semester 1/3/5.

Aduh sempet galau gitu soalnya nilai belum keluar jadi gak tau gitu harus ngambil keputusan apa. Kalau nilai A dan B+, udah tenang tuh. Kalau nilai B ke bawah….. aku tidak tahu mau ambil SP apa enggak, semester ini apa enggak. Kalau diambil di semester 3, takut nanti numpuk gitu pikirannya. Mana teman-temanku yang jurusan pendidikan dokter pada heboh di grup chat gitu soalnya nilai Biosains -kurang lebih sama seperti Biokimia Biomolekuler- mereka masuk kategori yang ditawarkan SP. Salah satu temanku tersebut mengatakan kalau di kelasnya, tidak ada yang nilainya A. Hanya ada 3 orang yang nilainya B+ dan sisanya C dan D. Memang deh, mata kuliah Anatomi Fisiologi dan Biokimia Biomolekuler adalah mata kuliah yang GILA BANGET SUSAHNYA. Saat ini aku hanya bisa berharap jangan sampai SP deh pokoknya.

Huftttt…. Akhirnya aku ke terminal Arjosari ditemani Inji, teman kostku. Niatnya mau beli tiket bus malam. Biasanya sih aku naik kereta, selain lebih murah, lebih cepat juga kan. Hanya saja, kalau kereta ke Jakarta, minimal pembelian tiketnya itu H-seminggu. Sedangkan bus, bisa hari ini beli, hari ini berangkat. Cocok buat aku yang lagi digantungi sama bagian akademik.

Namun, ternyata bus malam untuk ke Jakarta tidak tersedia pada ‘masa’ ini. Oke, akhirnya aku membeli tiket untuk keberangkatan besok siang. Aku sangat kaget saat penjaga loketnya mengatakan kalau aku berangkat jam 2 siang dan keesokan harinya sampai jam 4 sore. WHATTT??? Gila lama banget. Keburu jenggotan dah aku di dalam bus. Setelah berbincang-bincang ternyata itu disebabkan rusaknya jalan di Indramayu karena cuaca buruk, sehingga rute bus dialihkan melalui Bandung yang otomatis membuat perjalananku semakin lama.

Yah itulah yang dapat aku ceritakan sekarang. Sekarang aku mau melakukan sesuatu main Assassin Creed IV untuk melepas stressku karena masalah ini

Leave a comment