Welcome To Malang – Tes Poltekkes, SBMPTN, SIMAK dan Hasilnya (bagian 1)

Whuaaa…. Sudah lama tidak menulis di blog lagi. Banyak hal yang ingin diceritakan tapi tidak tahu harus memulai dari mana. Keterbatasan tangan ini untuk mengetik juga merupakan salah satu faktor mengapa aku tidak menulis di blog ini lagi, Baiklah, aku akan menceritakan segala hasil perjalananku ke kota pelajar nomor 2 di Indonesia ini.
18-19 Juni 2013 : Ujian SBMPTN

Hari Pertama

Aku melangkahkan kakiku ke gedung SMA Negeri 98 Jakarta. Aku merasa beruntung sekali mendapatkan lokasi ujian di sekolah ini yang jaraknya memang tidak jauh dari rumah. Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di sekolah ini. Kesan pertama yang aku dapat setelah melihat sekolah ini adalah… “udah gini doang?” Tidak seperti gedung sekolahku, gedung SMAN 98 hanya berbentuk U gitu. Tidak asyik untuk berpetualang melihat setiap ruangan kurang kerjaan banget sih sebenernya.

Akhirnya masuk ke dalam kelas untuk mengerjakan soal TPA. Aku semangat sekali di sini, maklum TPA ini benar-benar gudang nilai bagiku. Aku mengerjakan 68 dari 75 soal. Aku agak kesal sama soal yang tentang perbandingan. A:B sebanding dengan C:D. Kayak gitu. Sebel aja, perbandingannya lebih susah daripada soal-soal Try Out yang aku kerjakan di tempat bimbel maupun buku soal-soal kumpulan soal SNMPTN . Waktu istirahat pun tiba. Di saat inilah, aku baru menyadari aku melakukan satu kesalahan dalam pengisian lembar jawaban. Kalimat pernyataan aku tulis dengan pensil bukannya dengan pulpen. Aku mulai was-was. “Aduh gimana nih? Tidak apa-apa kan kalau tidak disalin dengan pulpen? Gue tidak akan tidak lolos hanya karena ini kan?” Sedikit banyak ini memecah konsentrasiku.

Ujian berikutnya mengenai kemampuan dasar. Halaman pertama, matematika…. “WTF?!” Pelajaran itu aku skip dulu. Aku buka tuh soal Bahasa Indonesia. Selesai 14 soal. Pindah ke Bahasa Inggris…. “Oh damn!” Mengasah vocabulary banget ini soal. Teks terakhir ada 2 paragraf panjang, kalau tidak salah menemukan kesamaan/perbedaan dari pembahasan pada kedua paragraf tersebut. Panjang banget, susah lagi bahasanya. Aku lewatin. Aku hanya mampu 7 soal di sini. Kembali lagi ke matematika. Sudah gigit pensil nih kerjaanku. Aku memang mengakui aku tidak pandai dalam bidang matematika tapi ini rasanya sangat menyebalkan. Di TO aku bisa mengerjakan 7-8 soal, paling sedikit 5 soal. Di SBMPTN ini aku hanya mengerjakan 4 soal dan itu pun aku tak yakin bagaimana hasilnya.

Frustasi. Pulang ke rumah aku menceritakan hal itu ke ibuku. Ibuku udah panik dan marah-marah jadinya. Wajarlah, kalau aku sampai tidak diterima kan beban banget buat orang tua.

Hari Kedua

Selagi menunggu bel masuk, aku menghabiskan waktu dengan memakan cokelat. Tujuannya sih biar tenang dan tidak gampang panik kalau lihat soal. Dan itu cukup berhasil. Aku tidak mengutuki soal kimia yang bentuknya beda banget dari soal-soal tahun lainnya. Ini lebih mirip kimia terpadu buatku. Hahaha… Agak sedih juga aku hanya bisa menjawab 9 soal dengan beberapa soal yang hanya yakin 75% kebenaran jawabannya. Padahal aku berharap ini jadi tambang nilai buatku. Okay, high expection = high dissapointment.

Aku merasa aku banyak melakukan ‘balas dendam’ pada ujian kali ini. Karena pada pelajaran matematika aku hanya mengerjakan sedikit, aku jadi memaksa agar  pelajaran lainnya harus banyak yang terjawab. Karena itu, kemungkinan aku untuk salah menjadi semakin besar. Aku terlihat tidak siap ya mengerjakan SBMPTN ini ya? Mungkin iya, mungkin tidak. Aku ‘kaget’ melihat soal SBMPTN tahun ini yang tampak beda banget. Aku mengecek jawabanku dengan kunci jawaban yang dikeluarkan koran Sindo. Aku hitung pointku, hitung juga persentaseku. WOW! 43%!!!! *die* Hasil TO-ku baik dari bimbel atau aku hitung sendiri saat mengerjakan soal buku lain itu kisaran 44-53%. Aku sangat stres dengan itu. Passing grade pilihan terakhirku menurut BTA saja 44%. Stress! Berat badan sampai di bawah 45 kg jadinya.

26 Juni 2013 : Ujian Tulis Poltekkes 2 Jakarta

Aku berangkat sendiri dengan motor. Lokasi ujianku ini di SMPN 19, tidak jauh dari Poltekkes 2 Jakarta itu sendiri. Aku sempat nyasar. Aku sudah menyadari aku salah jalan tapi tidak mudah untuk keluar dari masalah itu karena jalan yang aku lewati itu adalah jalan satu arah yang harus lewat jalan yang entah yang mana untuk berbalik arah. Butuh 30 menit untuk kembali dari ke jalur yang benar. Aku sempat berpikir bagaimana kalau aku tidak dapat mengikuti tes karena telat tiba di sana. Untungnya aku bisa mencapai sekolah itu. Ujian pun dilakukan. Ada 100 soal. Tingkat kesulitannya di atas UN dibawah SBMPTN. Tidak ada sistem minus di ujian ini.

30 Juni 2013 : SIMAK UI

Aku berangkat ke lokasi ujian SIMAK UI, SMKN 26 Rawamangun bersama Reza dan Adam aku gunakan nama asli mereka karena aku sudah capek bikin nama-nama samaran. Aku bertemu dengan banyak teman SMP-ku yang ternyata sama-sama ujian di sana. Aku sedikit bernostalgia dengan wilayah ini. Aku bersekolah di wilayah Rawamangun sampai kelas 3 SD. Sudah sangat banyak yang berubah.

Aku mengecek ruang ujianku di papan pengumuman. Absurd abis. Aku dapat ruang ujian terakhir dan lucunya nomor ujianku itu urutan terakhir di lokasi ujian itu. Mungkin kalau aku telat sedikit mendaftar, aku bisa mendapatkan tempat ujian lain yang lokasinya di antah berantah dan tidak tahu harus nebeng sama siapa

Masuk ruang ujian. Gak enak banget. Berantakan, tidak ada kipas angin, apalagi AC dan aku duduk di tempat dimana cahaya matahari masuk menembus kaca dan mengenai tubuhku. Penderitaan fisik banget itu pas SIMAK. Sepanjang ujian, gerah dan berkeringat. Belum lagi tanganku terasa terbakar karena paparan sinar matahari itu. Mungkin terdengar lebay banget

Bagaimana soalnya? Jujur, gue lebih memilih ini soal SIMAK daripada soal SBMPTN tahun ini. Aneh ya? Biasanya soal SIMAK lebih susah dari SBMPTN tapi…. aku benar-benar lebih banyak mengerjakan soal ini daripada soal SBMPTN walaupun…. yang namanya matematika sama-sama hanya mampu mengerjakan 4 soal sih. Aku lebih optimis di SIMAK sungguh…

2 Juli 2013 : Pengumuman Ujian Tulis Poltekkes 2 Jakarta

Pengumumannya sih seharusnya tanggal 28 Juni, namun kemudian diundur menjadi tanggal 2 Juli.

D-III Farmasi

Image

Puji Tuhan… Ibuku sudah senang banget. Beliau paling dagdigdug. Sudah keterima di sini aja udah bahagia banget. Aku cukup mengerti kok.

3 Juli 2013 : Tes Kesehatan Poltekkes 2 Jakarta

Aku datangnya agak siang gitu jadi ngantrinya lama. Abis pulang dari sini aku kena omel ibuku lagi gara-gara tekanan darahku rendah 110/63. Aihhh…

9 Juli 2013 : Pengumuman Tes Kesehatan Poltekkes 2 Jakarta

tes kesehatan

Leave a comment